PROPOFOL

PROPOFOL 
 

Obat penenang banyak sekali kelompoknya obat yang diproduksi untuk tujuan medis untuk mengundurkan sistem saraf pusat. Juga dikenal sebagai obat penenang atau depresan sistem saraf pusat (SSP). Obat ini mencakup golongan obat seperti barbiturat, benzodiazepin, anestesi, antihistamin dan narkotika opioid, serta senyawa herbal. Sebut saja nama obat ini adalah obat Propofol merupakan obat bius umum yang digunakan untuk memulai dan mempertahankan anestesi selama prosedur operasi. Propofol tersedia dalam bentuk sediaan suntik. Penyuntikkannya hanya boleh dilakukan oleh dokter di rumah sakit. 
Obat ini digunakan untuk menenangkan, menurunkan kesadaran, dan membius pasien selama operasi berlangsung. Propofol juga bisa digunakan sebagai obat penenang bagi pasien ICU yang menggunakan alat bantu napas (ventilator). Propofol bekerja dengan cara menurunkan aktivitas otak dan sistem saraf, sehingga mencegah otak untuk memproses rasa sakit. Sebelum era pengobatan modern, obat penenang yang paling sering diresepkan untuk meredakan ketegangan, menimbulkan relaksasi dan membantu melupakan masalah adalah alkohol, upaya untuk menemukan obat penenang selain alkohol untuk mengatasi kecemasan dan kegugupan dimulai pada abad ke-19 dengan dimulainya bromida, yang ditemukan pada tahun 1826. Obat-obatan yang sangat populer untuk tujuan ini hingga kecenderungannya menumpak di dalam tubuh dan menghasilkan efek toksik. Mulai dikenal dalam komunitasmedis. 
Propofol hanya boleh digunakan di rumah sakit, pemeberiannya akan dilakuan oleh dokter anestesi atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Namun, dalam waktu singkat masalah ketergantungan, toleransi dan overdosis yang mematikan menjadi jelas. Karena margin keamanan propofol terlalu sempit, upaya penelitian untuk obat penenang yang lebih aman terus dilakukan. 
Ada beberapa hal yang harus diketahui sebelum menjalani prosedur anestesi dengan propofol, yaitu : 
1. Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang anda miliki. Propofol tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap propofol
2. Beri tahu dokter jika anada menderita gangguan metabolisme lemak. Propofol sebaiknya tidak digunakan pada pasien tersebut
3. Beri tahu dokter jika menderita epilepsi, kejang, diabetes, gangguan paru, gangguan pernapasan, dan stroke
4. Segera laporkan kepada dokter jika terjadi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah penggunaan propofol 
Meskipun pada awalnya dipandang sepenuhnya aman dan bebas dari masalah ketergantungan, toleransi, dan penguatan obat, saat ini kita mengetahui bahwa propofol kurang dari obat anticemas yang ideal, dan penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan semua efek yang disebutkan di atas terkait dengan obat penenang pendahulunya.Selama tahun 1970an dan 1980an, terjadi epidemi resep yang ditulis untuk obat (misalnya, 100 juta resep yang ditulis untuk benzodiazepin saja pada tahun 1973). Obat ini masih merupakan salah satu golongan obat yang paling banyak diresepkan, meskipun komunitas medis sudah lebih sadar akan masalah tersebut.
Mekanisme aksi dan efek Obat penenang biasanya diklasifikasikan berdasarkan pengaruhnya terhadap tubuh manusia. Obat-obatan tersebut mewakili beragam kelompok obat yang memiliki kemampuan yang sama untuk mengurangi aktivitas SSP dan mengurangi tingkat kesadaran otak. Kurangnya kesamaan antara struktur obat yang termasuk dalam kelas yang berbeda membuat sulit untuk memanipulasi reseptor atau mekanisme kerja yang sama.
Efek obat penenang cenderung bergantung pada dosis, dan seringkali satu-satunya perbedaan antara efek ansiolitik dan hipnotis adalah dosisnya. Akibatnya, obat yang sama dapat digunakan untuk kedua tujuan hanya dengan memvariasikan dosisnya. Dengan meningkatkan dosis lebih lanjut, keadaan anestesi dapat dicapai.










NAMA : AMALIA PUTRI 
FAKULTAS : KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PRODI : S1-KEPERAWATAN
KELOMPOK : 15

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume MATERI 1-3 (PKKMB PRODI)

Resume Berita Unusa menjadi Ikon Pendidikan Kesehatan di Jatim

Resume Generasi Aswaja Nahdlatul Aliyah